Monday, January 12, 2015

KESAKSIAN TENTANG KEBAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS



Hari Minggu tanggal 23 November 2014,tidak pernah kulupa.Berawal dari seperti biasanya hari Minggu pagi diriku mengikuti Misa Perayaan Ekaristi di gereja dari jam 8 pagi sampai dengan selesai.Dan seperti biasanya sesudah mengikuti Misa Perayaan Ekaristi,diriku berdoa di dalam gereja sampai sekitar 2 jam.Hal itu biasa kulakukan sejak tahun 2010.Meluangkan waktu untuk Tuhan dengan cara berdoa kepada-Nya,membuat hatiku menjadi lebih tenang.Ada damai sejahtera dan sukacita di dalam hati.Berdoa kepada Tuhan adalah cara manusia untuk berkomuikasi dengan Sang Pencipta.Di dalam doa kita kepada Tuhan tidak harus selalu berisi doa permohonan dan puji syukur tapi kita dapat bercakap-cakap atau berbicara kepada Tuhan seperti kita sedang berbicara dengan sahabat kita.Karena kita dapat berbicara apa saja,mengeluarkan segala keluh kesah,curhat mengenai segala persoalan atau masalah yang sedang kita hadapi.Dengan cara seperti itu membuat beban hatiku dan beban pikiranku menjadi lebih ringan.Ketika pada saat diriku sedang berdoa,terdengar seseorang memberikan pengumuman melalui pengeras suara bahwa nanti pada jam 10 pagi ada Misa Pemberkatan Pernikahan.Sempat terlintas di pikiranku,sesudah mendengar pengumuman itu untuk mengakhiri doaku.Tapi kubatalkan niatku itu,karena kupikir diriku tidak mengganggu jalannya Misa Pemberkatan Pernikahan yang akan berlangsung.Karena diriku duduk di pojok barisan paling belakang sebelah kiri dari pintu masuk utama gereja.Jadi kulanjutkan kembali doaku dengan mata terpejam.Bahkan ketika Misa Pemberkatan Pernikahan itu berlangsung,diriku masih tetap fokus berdoa dengan tidak memperdulikan suara-suara yang ada di sekitarku.Sampai diriku selesai berdoa dan membuka mata kembali.Alangkah betapa kagetnya diriku tidak menemukan tasku yang tadinya kuletakkan persis di hadapanku di rak tempat meletakkan barang.Pada saat itu Misa Pemberkatan Pernikahan sudah selesai,jadi di dalam gereja sudah sepi tapi diriku melihat masih ada beberapa orang laki-laki sedang berbicara tidak jauh dari tempatku duduk pada saat berdoa tadi.Kemudian diriku menghampiri mereka dan bertanya kepada salah seorang dari mereka.Kataku “Mas,tadi lihat nggak orang yang mengambil tas saya?’’ Kemudian diriku menjelaskan bahwa tadi sedang berdoa dan sesudah selesai berdoa tasku hilang.Orang itu menjawab katanya “Saya juga baru datang,jadi tidak melihat.” Rupanya orang yang kuajak bicara itu,salah seorang tamu undangan Misa Pemberkatan Pernikahan yang datang terlambat.Kemudian dia merekomendasikanku untuk melapor  kepada petugas keamanan gereja.Kasus pencurian tas di dalam gereja yang menimpa diriku ini bukanlah yang pertama terjadi.Beberapa kali kasus serupa pernah terjadi sebelumnya.Bahkan dari pihak gereja selalu mengingatkan untuk selalu menjaga tas dan barang-barang berharga yang kita bawa.Kuakui bahwa ini adalah kesalahanku karena tidak waspada dan tidak peka pada keadaan lingkungan sekitar.Kupikir selama ini pencurian tas hanya terjadi ketika misa Perayaan Ekaristi dan pada saat penerimaan Komuni berlangsung.Karena memang selama ini ketika diriku berdoa di dalam gereja sesudah Misa Perayaan Ekaristi,baik-baik saja dan aman-aman saja.Dan disitulah letak kesalahanku,ketika diriku menganggap sesuatu baik-baik saja dan aman-aman saja,diriku jadi tidak waspada dan membuka peluang untuk terjadinya suatu tindak kejahatan.Inilah pertama kalinya diriku menjadi korban tindak kejahatan.Kemudian diriku melaporkan  kejadian ini kepada pihak keamanan gereja.Bapak petugas keamanan gereja itu bertanya kepadaku  “Apa ada barang-barang berharga di dalam tas?” Kujawab “E-KTP,karena kalau sampai hilang susah dan repot mengurusnya.” Memang selama ini dan sejak banyak terjadi kasus pencurian di gereja,diriku tidak pernah membawa handphone dan membawa uang secukupnya untuk ongkos transport.Bapak petugas keamanan gereja itu bercerita “Dulu pernah ada seorang ibu yang kehilangan tas dan handphone,sampai nangis-nangis.” Diriku jadi teringat waktu itu ketika diriku seperti biasanya sedang berdoa di dalam gereja sesudah Misa Perayaan Ekaristi ,diriku sempat melihat seorang ibu yang sedang ditenangkan hatinya oleh Pastor.Apakah mungkin ibu itu yang dimaksud oleh bapak petugas keamanan gereja tadi?Entahlah,karena diriku hanya melihat dari jauh dan hanya menduga saja.Tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.Kemudian kubertanya kepada bapak petugas keamanan gereja “Ada kemungkinan nggak pak, tas yang hilang itu kembali?” Dia menjawab “Tidak.” Diriku hanya bisa diam dan bingung tidak tahu harus berbuat apa lagi.Ketika diriku melihat ke dalam gereja,ada pak Markus sedang mempersiapkan meja altar untuk Misa Perayaan Ekaristi selanjutnya.Tiba-tiba hatiku tergerak ingin berbicara dengan dia.Pak Markus adalah petugas gereja yang membantu mempersiapkan segala  keperluan untuk Misa Perayaan Ekaristi.Pak Markus jugalah yang selalu melihatku berdoa berjam-jam di dalam gereja sesudah Misa Perayaan Ekaristi,ketika ia sedang membersihkan gereja.Diriku  menghampiri pak Markus yang saat itu sedang meletakkan bunga di meja altar.Kuberkata kepadanya “Bapak,tahu kan saya selalu berdoa sesudah Misa Perayaan Ekaristi dan selalu duduk di pojok barisan belakang?” Jawabnya “Iya.” Kataku lagi “Iya pak,tadi saya berdoa dan sesudah selesai berdoa tas saya hilang.” Sesudah mendengar ceritaku,pak Markus hanya terdiam.Kemudian dia mulai bertanya tentangku dan keluargaku.Akhirnya kita berkenalan satu sama lain.Karena memang selama ini kita tidak saling kenal.Dari dulu diriku hanya tahu namanya saja tapi tidak pernah berbicara panjang lebar atau berkenalan secara resmi dengan dia sebelumnya.Ketika kami selesai berbicara dan diriku berpamitan untuk pulang,dia sempat menawarkan memberikanku uang untuk ongkos transport pulang karena dia tahu bahwa diriku baru saja kehilangan tas tapi kutolak dengan halus tawaran itu.Kataku “Tidak usah pak.Terima kasih.” Kemudian diriku bersalaman dengan dia dan sesudah itu berjalan meninggalkannya.Diriku berjalan keluar dari gereja dan melangkah keluar dari pintu gerbang dan mencari tukang becak langgananku yang sudah menungguku.Memang diriku kalau pulang dari gereja menuju ke rumah selalu naik becak langgananku.Ketika diriku hendak naik becak,bapak petugas keamanan gereja menghampiriku dan menawarkan memberikanku uang untuk ongkos naik becak,karena dia tahu diriku baru saja kehilangan tas.Tapi kutolak dengan halus tawaran itu.Kataku “Tidak usah pak,terima kasih.Nanti ongkos becaknya biar saya bayar di rumah.” Kemudian diriku pulang ke rumah dengan naik becak.Selama perjalanan pulang menuju ke rumah,diriku menceritakan perihal kejadian tasku yang hilang kepada tukang becak langgananku itu.Reaksi dia setelah mendengar ceritaku,heran dan tidak habis pikir bagaimana mungkin bisa terjadi di dalam gereja yang adalah tempat ibadah.Kemudian diriku sempat bertanya kepadanya “Bang,lihat nggak orang yang mengambil tas saya?” Karena selama ini tukang becak langgananku kalau menungguku,memang menunggu di luar pintu gerbang tapi berseberangan dengan pintu masuk gereja sebelah kiri yang mana kalau pintu itu tidak ditutup,letak tempat dudukku ketika berdoa bisa terlihat dari luar.Biasanya pintu itu tidak pernah ditutup,kalaupun ditutup biasanya hanya satu sisi pintu saja.Jawab tukang becak langgananku “Tidak lihat.Karena tadi pintunya ditutup semua,jadi tidak kelihatan.” Memang ketika kuberdoa pada saat itu,pintu masuk gereja yang sebelah kiri ditutup semua.Entah karena apa.Bisa jadi karena angin yang berhembus sangat kencang atau mungkin supaya Misa Pemberkatan Pernikahan pada saat itu dapat berlangsung dengan hikmat dan khusuk,tidak terganggu suara-suara ramai dari luar gereja.Ketika kuberdoa pada saat itu,angin memang berhembus sangat kencang,menerjang tubuhku dari belakang.Sesampai di rumah,kuceritakan mengenai kejadian tasku yang hilang kepada pembantu rumah tanggaku yang sudah lama bekerja untukku.Diriku hanya tinggal berdua dengan pembantu rumah tanggaku.Saat itu diriku sudah benar-benar pasrah.Yang kupikirkan hanya bagaimana mengurus E-KTPku yang hilang.Berarti diriku harus melapor ke kantor polisi untuk memperoleh surat pernyataan hilangnya E-KTPku.Dengan surat pernyataan dari pihak kepolisian,diriku baru dapat mengajukan permohonan pembuatan E-KTP yang baru ke Kelurahan dan Kecamatan.Ketika diriku sedang menelepon tukang ojek langgananku dengan telepon rumah,untuk janjian mengantarkanku ke kantor polisi.Tiba-tiba handphoneku berdering,tapi tidak bisa kuangkat karena diriku sedang berbicara di  telepon.Sesudah selesai berbicara dengan tukang ojek langgananku di telepon.Kucek  handphoneku untuk mengetahui siapa yang tadi meneleponku.Ternyata nomor yang tidak kukenal.Kemudian tidak berapa lama berselang,telepon rumahku berdering.Segera kuangkat telepon.Terdengar suara seorang laki-laki yang menanyakan apakah ada yang kehilangan tas.Kujawab “Iya betul.” Dan laki-laki itu menceritakan bahwa tasku ditemukan di dalam angkot miliknya.Dia bilang kalo tasku ditemukan seorang ibu di dalam angkot miliknya,kemudian ibu itu menyerahkan tasku itu kepada supir angkot.Supir angkot itu memeriksa tasku itu dan melihat buku Puji Syukur di dalamnya dan berkata “Orang seiman.” Kemudian ia mengamankan tasku dan menelepon ke pemilik angkot yaitu orang yang meneleponku,perihal menemukan tasku.Saat mengembalikan angkot,dia memberikan tasku kepada pemilik angkot.Pemilik angkot itu dapat menghubungiku  karena di dalam tasku ada kartu namaku lengkap dengan alamat rumah,nomor telepon rumah dan nomor handphone.Yang pertama kutanyakan kepada pemilik angkot yang meneleponku,saat tahu bahwa tasku ada di rumahnya,yaitu apakah E-KTPku masih ada atau hilang.Dia bilang “Ada.” Hatiku sangat lega sekali.Jadi diriku tidak perlu repot- repot mengurus E-KTP.Diriku sangat senang sekali dan bersyukur kepada TUHAN YESUS KRISTUS,tasku ditemukan kembali dan E-KTPku tidak hilang.Kemudian pemilik angkot itu memperkenalkan dirinya “Nama saya pak Hengky.” Dia menyuruhku untuk mengambil tasku di rumahnya dan memberikan alamat rumahnya dan nomor telepon rumahnya.Tanpa ragu-ragu lagi diriku bersiap untuk pergi ke rumahnya untuk mengambil tasku.Sebenarnya diriku tidak tahu letak rumah pak Hengky tapi untungnya tukang ojek yang mengantarkanku tahu letak perumahannya.Walau sempat nyasar dan bingung mencari nomor rumahnya tapi berkat bantuan seorang ibu tetangga pak Hengky,akhirnya sampai juga di rumah pak Hengky.Kedatanganku disambut oleh istrinya pak Hengky,sebut saja ibu Hengky yang sudah menanti di luar pagar rumahnya,berdiri dekat angkot miliknya yang diparkir di luar rumah.Kemudian mempersilahkanku masuk ke dalam rumahnya dan memanggil pak Hengky untuk menemuiku.Kemudian kita saling bersalaman dan berkenalan satu sama lain.Yang membuatku sedikit terkejut ketika mengetahui pak Hengky dan istrinya sudah lanjut usia.Pak Hengky menyuruhku untuk memeriksa tasku,mengecek barang apa saja yang hilang.Setelah kuperiksa tasku,ternyata yang hilang uang sebesar Rp.35.000,- yang berbentuk uang recehan 1000an,2000an,5000an,10000an dan kalung Rosario pemberian almarhum ibuku.Sedih,karena kalung Rosario itu diberikan ibuku ketika beliau pulang ziarah dari Gua Maria.Menurutku kalung Rosario itu bagus sekali.Manik-manik kalung Rosario itu berbentuk hati pipih berwarna silver metalik.Tapi apa mau dikata,segala sesuatu sudah terjadi.Tidak ada gunanya untuk disesali.Hanya bisa belajar dari pengalaman dan kesalahan yang telah terjadi.Saking senangnya tasku ditemukan kembali,diriku sampai berkali-kali mengucapkan terima kasih dan bersalaman berulang kali dengan pak Hengky dan istrinya.Dan yang tidak kuduga sama sekali ketika kami bercakap-cakap,ternyata pak Hengky mengenal pak Markus, petugas gerejaku.Bahkan rumah pak Markus tidak jauh dari rumah pak Hengky.Jadi mereka bertetangga.I’ts small world! Pak Hengky juga bercerita kalau sering sekali menemukan tas korban pencurian yang dibuang pelaku pencurian di dalam angkotnya.Kalau ada identitas diri dalam tas itu,dia dapat menghubungi si pemilik tas dan menyuruh si pemilik tas untuk mengambilnya di rumahnya.Ada kalanya tas yang ditemukan tidak ada atau tidak valid identitas diri si pemilik tas,jadi kalau sudah begitu pak Hengky tidak dapat berbuat apa-apa lagi.Diriku jadi bersyukur karena selalu membawa kartu nama di dalam tasku.Ternyata itu sangat berguna sekali.Apalagi setelah kejadian yang kualami ini.Kalau saja tidak ada kartu nama di dalam tasku,mungkin tasku hilang dan tidak pernah ditemukan.Diriku sangat bersyukur dan berterimakasih kepada TUHAN YESUS KRISTUS,karena lewat peristiwa ini,diriku dapat bertemu dengan orang seiman yang baik seperti pak Hengky,istrinya,supir angkot dan ibu yang menemukan tasku di angkot.Ternyata masih ada orang baik di dunia ini.Setelah kami selesai bercakap-cakap,diriku pamit untuk pulang.Diriku sempat mau memberikan uang seadanya sebagai bentuk ucapan terima kasihku kepada pak Hengky dan supir angkot yang sudah mengamankan tasku.Tapi pak Hengky dengan tegas menolak pemberianku itu. Bahkan ibu Hengky berkata “Kita orang seiman kan?!” Dengan perasaan tidak enak kujawab “Iya.” Saat itu diriku jadi malu sendiri.Akhirnya kusadari bahwa tidak semua perbuatan baik harus selalu dihargai dengan uang.Berbuat baik dan memberi bantuan kepada orang lain dengan tanpa pamrih/tanpa mengharapkan balasan/imbalan,sudah menjadi kewajiban kita sebagai sesama manusia.Apalagi terhadap orang seiman.Karena itulah yang berkenan di hadapan Allah Bapa di surga.Kemudian diriku bersalaman dengan pak dan ibu Hengky lalu melangkah keluar menuju pintu pagar.Sampai saat perpisahan itu tiba,pak dan ibu Hengky mengantarkanku sampai di depan pintu pagar rumahnya.Diriku pulang ke rumah dengan naik motor tukang ojek yang tadi mengantarkanku dan yang kusuruh menungguku juga.Ketika motor yang membawaku pulang mulai beranjak pergi secara perlahan,diriku berulang kali melambaikan tangan tanda  perpisahan kepada pak dan ibu Hengky.Kulihat dari kejauhan ibu Hengky membalas lambaian tanganku.Melihat mereka berdua,mengingatkanku kepada kedua orang tuaku yang telah tiada. Melihat mereka berdua dari kejauhan ada perasaan tenang dan damai.Yang kusesali,diriku lupa menitipkan ucapan terima kasih kepada supir angkot yang telah mengamankan tasku melalui pak Hengky.Kuberdoa Tuhan Yesus Kristus membalas segala kebaikan supir angkot dan ibu yang menemukan tasku itu.Banyak pelajaran berharga yang kudapat melalui peristiwa ini.Kita harus selalu waspada dan mawas diri, dimanapun kita berada.Sekalipun di tempat yang kita anggap aman.Karena siapapun bisa jadi korban kejahatan.Kita juga dituntut untuk lebih peka terhadap keadaan lingkungan di sekitar kita.Diriku jadi teringat ketika pembantu rumah tanggaku sempat berkata “Siapa tahu aja nanti ada orang baik yang menemukan tasnya dan mengembalikannya.” Saat itu diriku tidak menghiraukan apa yang dikatakannya.Tetapi kini kusadari bahwa BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL.Dan Allah berbicara melalui orang-orang yang ada di sekitarku.Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.Pertolongan Tuhan Yesus Kristus tidak pernah terlambat,selalu tepat pada waktu-Nya.Segala sesuatu indah pada waktu-Nya.TERPUJILAH ALLAH BAPA DI SURGA DI DALAM NAMA TUHAN YESUS KRISTUS DAN KUASA PERSEKUTUAN ALLAH ROH KUDUS SEKARANG DAN SELAMA-LAMANYA!!! AMIN.